Proyek Infrastruktur Perbesar Utang dan Defisit Negara

Proyek Infrastruktur yang digaungkan oleh pemerintah ternyata memberikan efek domino pada peforma Indonesia dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah terkait besarnya defisit transaksi berjalan. Dengan masifnya pembangunan di sektor infrastruktur, otomatis pemerintah memiliki kekuatan untuk berbelanja kebutuhan barang yang diperlukan untuk infrastruktur tersebut. Namun tidak semua kebutuhan dapat tercukupi oleh produk dalam negeri saja, ada banyak komponen lain yang mau tidak mau Indonesia harus melakukan ekspor untuk memperkuat kebutuhan yang sudah ada.

Infrastruktur
Infrastruktur

Dengan makin tingginya impor bahan baku tersebut, secara otomatis membuat neraca perdagangan Indonesia sedikit goyah yang mengakibatkan defisit dan utang yang tinggi. Hal itu nyatanya berdampak pada pelemahan rupiah yang makin parah. Disatu sisi pemerintah semakin optimis dengan capaian pembangunan tersebut maka akan membuat perubahan secara instan di Indonesia, seperti distribusi yang lebih cepat dan membuat Indonesia mampu mengejar ketertinggalannya dari negara lainnya.

Apakah pembangunan infrastruktur ini sepenuhnya salah? saya bisa jawab tidak, karena pastinya pemerintah sudah tahu akan konsekuensi ini dan ayang terpenting dari itu semua adalah untuk tetap menjaga perekonomian indonesia, inflasi dan daya beli masyarakat. Mungkin pembangunan infrastruktur menimbulkan ketidakstabilan secara neraca, namun seharusnya pemerintah memiliki ide lain untuk membuat segalanya masih terlihat stabil dan berjalan ke arah yang benar, dan yang terpenting tidak mengganggu kestabilan negara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#2019GantiPresiden Genjot Elektabilitas Prabowo-Sandi

Perbaikan Saham Grup Lippo Perlu Dilakukan

Pendapatan Nasional Indonesia Alami Kenaikan