Defisit Neraca Perdagangan Terdalam Sejak 2015
Produksi minya dan gas (Migas) impor Indoensia yang lebih gesit bergerak dibandingkan kecepatan kinerja ekspor minyak dan gas memaksa Indonesia mengalami Defisit Neraca Perdagangan Minyak dan Gas Nasional dan memecahkan rekor paling dalam sepanjang 44 bulan terakhir. Badan pusat statistik Indonesia (BPS) merekam nilai impor minyak dan gas untuk periode bulan Januari 2018 sampai dengan bulan agustus 2018 meningkat 28,31% menjadi 19,76 dollar amerika serikat dibandigkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. sementara itu, nilai ekspor pada periode bulan Januari 2018 sampai dengan bulan agustus 2018 hanya dapat naik sebesar 14,04% atau menjadi US$ 11,41 Miliar dari periode tahun sebelumnya.
Sedangkan Neraca perdagangan minyak dan gas Indooneisa pada bulan agustus 2018 hanya mencapai US$ 1,66 miliar yaitu hanya meningkat sebesar 35,18% dari bulan sebelumnya. defisit neraca perdagangan yang terjadi kali ini merupakan kejadian yang ke 42 kalinya secara berturut-turut sejak bulan Maret 2018.
Jika diakumulasikan, pada periode bulan januari sampai dengan Agustus 208 defisit neraca perdagangan Minyak dan gas Nasional Mencapai US$ 8,35 miliar yaitu melonjak 54,78% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar