Ibu Hamil Wajib Tahu: Kenali Gejala Solusio Plasenta Sebelum Terlambat

Solusio plasenta adalah suatu kondisi di mana sebagian ataupun seluruh plasenta terlepas dari perlekatannya pada dinding rahim sebelum waktunya melahirkan. Solusio plasenta adalah kondisi gawat darurat dalam kehamilan. Jika terjadi dan tidak ditangani dengan cepat dapat berakibat fatal, baik bagi ibu maupun bayi.

Solusio Plasenta
Solusio Plasenta
Dalam kehamilan, plasenta berfungsi menjadi sumber nutrisi dan oksigen bagi bayi di dalam kandungan. Pada kasus solusio, plasenta dapat terlepas sebagian maupun seluruhnya dari dinding rahim. Hal ini dapat menyebabkan terhentinya atau terganggunya aliran nutrisi dan oksigen ke bayi. Sedangkan pada ibu, solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan.

Solusio plasenta pada umumnya terjadi pada trimester ketiga kehamilan dan menimbulkan gejala yang mendadak. Keterlambatan penanganan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi, sehingga setiap ibu hamil perlu untuk mengetahui gejala dari solusio plasenta.

Beberapa gejala yang dapat dialami oleh seorang ibu hamil jika mengalami solusio plasenta, antara lain:
Perdarahan vagina. Perdarahan vagina adalah gejala tersering yang terjadi pada solusio plasenta. Namun perdarahan dapat tidak terjadi jika darah di dalam rahim terperangkap di belakang plasenta.
Nyeri perut, kram perut
Nyeri pinggang
Rahim terasa sakit jika ditekan
Kontraksi rahim, seringkali muncul terus-menerus tanpa jeda
Perut terasa kencang
Gerak bayi terasa berkurang

Dalam keadaan solusio plasenta kronis, di mana plasenta terlepas hanya sebagian saja, perdarahan vagina dapat terjadi berulang dalam jumlah yang sedikit. Gangguan aliran darah ke bayi lewat plasenta dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan janin atau jumlah cairan amnion yang sedikit.

Jika Anda mengalami gejala tersebut di atas, segera periksakan diri ke rumah sakit. Dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, serta pemeriksaan ultrasonografi untuk memastikan diagnosis.

Penanganan solusio plasenta bergantung pada usia kehamilan saat itu, kondisi ibu dan bayi, serta beratnya perdarahan yang terjadi. JIka kondisi ibu ataupun bayi tidak stabil, maka operasi caesar darurat harus segera dilakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#2019GantiPresiden Genjot Elektabilitas Prabowo-Sandi

Perbaikan Saham Grup Lippo Perlu Dilakukan

Pendapatan Nasional Indonesia Alami Kenaikan