Keharusan Dirut Pertamina Menjawab Tantangan
Dirut Pertamina merupakan salah satu jabatan paling strategis dan diperebutkan oleh banyak orang karena prestisius dan memiliki kuasa yang tinggi terhadap kegiatan bisnis BUMN terbesar di Indonesia yakni Pertamina. Namun, meski diperebutkan banyak pihak, untuk menjadi seorang Dirut Pertamina tidak akan pernah mudah. Segudang PR perlu diperbaiki agar nantinya perusahaan yang dikelolanya dapat tumbuh lebih baik dan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis di level internasional.
Ada beberapa pekerjaan rumah yang siap menantang Dirut Baru Pertamina terpilih Nicke Widyawati. Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan akan impor minyak dan gas. Sesuatu yang selama ini menjadi masalah karena amat sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga minyak dunia yang berkembang. Kemudian yang tak kalah sulit adalah penerapan penggunaan biodiesel (B20), hal ini untuk mengembangi pemakaian bahan bakar fosil dan non-fosil agar nantinya bisa terjadi penghematan terhadap bahan bakar yang tidak bisa diperbaharui.
Reformasi internal Pertamina, yakni sebuah pekerjaan yang terus menerus musti dilakukan agar organisasi yang sudah ada makin berjalan ke arah yang positif. Kemudian upaya peningkatan produksi minyak nasional, secara kebutuhan negara kita membutuhkan lebih dari 1 juta barel per hari pemakaian, oleh karena itu jika produksi nasional bisa dimaksimalkan. Maka negara tidak perlu untuk membuat impor bbm yang justru akan membuat neraca perdagangan menjadi minus.
Ada beberapa pekerjaan rumah yang siap menantang Dirut Baru Pertamina terpilih Nicke Widyawati. Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan akan impor minyak dan gas. Sesuatu yang selama ini menjadi masalah karena amat sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga minyak dunia yang berkembang. Kemudian yang tak kalah sulit adalah penerapan penggunaan biodiesel (B20), hal ini untuk mengembangi pemakaian bahan bakar fosil dan non-fosil agar nantinya bisa terjadi penghematan terhadap bahan bakar yang tidak bisa diperbaharui.
Reformasi internal Pertamina, yakni sebuah pekerjaan yang terus menerus musti dilakukan agar organisasi yang sudah ada makin berjalan ke arah yang positif. Kemudian upaya peningkatan produksi minyak nasional, secara kebutuhan negara kita membutuhkan lebih dari 1 juta barel per hari pemakaian, oleh karena itu jika produksi nasional bisa dimaksimalkan. Maka negara tidak perlu untuk membuat impor bbm yang justru akan membuat neraca perdagangan menjadi minus.
Komentar
Posting Komentar