Naik Turunnya Indeks Bursa Saham
Indeks Bursa Saham dalam beberapa pekan terakhir terus menunjukkan gejolak. hal itu ditandai dengan naik turunnya sejumlah saham yang diperdagangkan di bursa. Hal ini wajar mengingat saat ini memang banyak sekali peristiwa yang membuat kita tercengang, salah satunya adalah gejala naik turunnya rupiah hingga kasus impor pangan dan naiknya utang pemerintah.
Indeks saham sektor konsumer tertekan paling dalam 2,28% menjadi 2.381,37 poin. Saham-saham konsumer yang menyeret penurunan tersebut adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang longsor 5,01% menjadi Rp 3.600, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,9% menjadi Rp 41.050, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang melemah 2,09% menjadi Rp 5.850. Indeks sektor manufaktur melorot 1,57% menjadi 1.491,61 poin disusul indeks sektor industri dasar yang turun 1,2% menjadi 743,85 poin. Indeks sektor infrastruktur turun 1,14% menjadi 1.051,18 poin. Indeks sektor keuangan melemah 0,72% menjadi 1.113,43 poin. Adapun indeks sektor properti turun 0,69% menjadi 420,33 poin. Indeks saham sektor pertambangan turun 0,39% menjadi 1.873,71 poin. Indeks sektor agribisnis turun 0,14% menjadi 1.493,23 poin dan indeks sektor perdagangan minus 0,03% menjadi 803,59 poin. Hanya indeks sektor aneka industri yang dibuka menguat 0,29% menjadi 1.376,83 poin.
Naik turunnya indeks ini memang tak menghawatirkan karena selalu searah dengan pasar. Namun kita perlu untuk terus menggarisbawahi jika berarti kita perlu untuk terus menjaga ekonomi Indonesia agar lebih stabil dan terhindar dari berbagai macam tekanan yang ada.
Indeks Bursa Saham |
Naik turunnya indeks ini memang tak menghawatirkan karena selalu searah dengan pasar. Namun kita perlu untuk terus menggarisbawahi jika berarti kita perlu untuk terus menjaga ekonomi Indonesia agar lebih stabil dan terhindar dari berbagai macam tekanan yang ada.
Komentar
Posting Komentar