Mengenal Kanker Endometrium dan Pilihan Pengobatannya

Selain kanker serviks dan kanker ovarium, kanker endometrium juga menyerang organ reproduksi perempuan, yaitu rahim. Disebut kanker endometrium karena sel-sel kanker bermula di lapisan endometrium dinding rahim.

Kanker Endometrium
Kanker Endometrium
Kanker rahim lebih besar kemungkinannya muncul pada perempuan yang kegemukan atau obesitas. Pada mereka yang kegemukan, jaringan lemak yang berlebih bisa mengubah hormon lain menjadi hormon estrogen, kadar estrogen yang tinggi dalam tubuh meningkatkan risiko kanker endometrium.

Perempuan usia lanjut dan menopause juga lebih tinggi risikonya terkena kanker endometrium. Faktor risiko lainnya adalah riwayat kanker dalam keluarga, terutama jika di dalam keluarga ada yang terkena kanker endometrium atau kanker kolon.

Menentukan seberapa parah kankernya

Saat seseorang terkena kanker endometrium, dokter akan menentukan tingkat keparahan berdasarkan ukuran tumornya, apakah ada sel kanker di nodus limfa, dan apakah sel kanker sudah menyebar ke organ lain. Berdasarkan faktor-faktor tersebut bisa dikategorikan tingkat keparahan penyakit:
·      
         Stadium 1: kanker hanya ada di dalam rahim dan belum menyebar ke nodus limfa atau jaringan lain di leher rahim.
·       
          Stadium 2: kanker sudah mulai menyebar dari rahim ke jaringan-jaringan menuju leher rahim tetapi belum menyebar sampai ke luar rahim atau nodus limfa.
·       
          Stadium 3: kanker sudah menyebar ke luar rahim, biasanya ke jaringan-jaringan di sekitar panggul.
·       
          Stadium 4: kanker sudah menyebar ke kandung kemih atau rectum, ke nodus limfa di daerah selangkangan dan ke organ-organ lain yang letaknya jauh seperti paru-paru dan tulang.

Pengobatan kanker endometrium

Pembedahan dilakukan untuk mengangkat jaringan yang terkena kanker. Yang paling umum dilakukan dalam pembedahan adalah histerektomi atau pengangkatan rahim dan leher rahim. Jika kanker sudah mulai menyebar ke leher rahim, yang dilakukan adalah histerektomi radikal dengan mengangkat rahim, leher rahim dan bagian atas vagina.

Kemoterapi dilakukan dengan pemberian obat yang bertujuan menghancurkan sel-sel kanker. Sedangkan imunoterap dilakukan dengan pemberian obat yang ditujukan untuk merangsang sistem imunitas tubuh bekerja lebih baik mengenali sel-sel kanker dan ikut menghancurkan sel-sel tersebut.

Terapi radiasi menggunakan radiasi sinar X yang ditembakkan ke tumor atau jaringan yang terkena kanker. Pengobatan ini bertujuan menghancurkan sel-sel kanker di jaringan tersebut serta mencegah tumbuhnya sel kanker baru.

Pada terapi hormon, obat-obatan yang berfungsi mengurangi kadar estrogen dalam tubuh diberikan dengan tujuan memperlambat tumbuhnya sel kanker endometrium.

Dokter akan menentukan cara pengobatan mana yang terbaik berdasarkan keparahan kanker endometrium dan kondisi fisik penderita. Tak jarang kombinasi dari beberapa cara pengobatan di atas dilakukan demi hasil yang lebih optimal. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#2019GantiPresiden Genjot Elektabilitas Prabowo-Sandi

Perbaikan Saham Grup Lippo Perlu Dilakukan

Pendapatan Nasional Indonesia Alami Kenaikan