Menderita Tumor Rahim, Apakah Masih Mungkin Hamil?

Mendengar kata tumor rahim, mungkin banyak orang yang merasa ngeri karena memikirkan penyakit kanker serta hilangnya kemungkinan untuk hamil dan memiliki anak. Padahal Anda tak perlu terlalu khawatir mengenai tumor atau fibroid di rahim karena itu bukan kanker.

Tumor Rahim
Tumor Rahim
Fibroid adalah tumor jinak, yaitu pertumbuhan abnormal pada otot di rahim. Umum terjadi pada perempuan di usia reproduktif dan seringkali tidak menimbulkan gejala atau keluhan.

Jika tumor rahim menimbulkan gejala, yang paling sering dikeluhkan adalah keluarnya darah menstruasi yang sangat banyak serta menstruasi yang berkepanjangan, yaitu lebih dari satu minggu.

Tergantung dari lokasi tumbuhnya tumor, ukuran dan jumlahnya, penderita juga mungkin mengeluhkan ketidaknyamanan di perut, misalnya perut terasa sakit, selalu terasa penuh, tertekan atau perut terlihat membesar, juga sembelit dan lebih sering buang air kecil.

Penyebab tumbuhnya tumor rahim tidak diketahui secara pasti, tetapi diduga kuat ada kaitannya dengan faktor keseimbangan hormonal. Estrogen dan progesterone, hormon yang bertanggung jawab terhadap penebalan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi nampaknya punya pengaruh dalam munculnya tumor rahim. Itulah mengapa tumor rahim muncul pada usia reproduktif dan cenderung mengecil saat sudah menopause.

Tumor rahim lebih besar kemungkinannya muncul pada perempuan yang memiliki riwayat penderita tumor rahim di keluarganya. Faktor risiko lain adalah menstruasi pertama yang terjadi pada usia lebih dini, obesitas, pola makan kurang seimbang seperti terlalu banyak konsumsi daging merah dan konsumsi alcohol yang berlebih.

Berdasarkan faktor risiko tersebut, tak banyak yang bisa dilakukan sebagai pencegahan munculnya tumor rahim, kecuali menerapkan pola makan gizi seimbang serta menjaga berat badan ideal.
Sebagian besar tumor rahim tidak menyebabkan infertilitas, komplikasi yang mungkin terjadi adalah anemia akibat darah menstruasi yang keluar sangat banyak dalam periode menstruasi yang lebih dari tujuh hari.

Pilihan pengobatan untuk tumor rahim adalah dengan pemberian obat-obatan yang mengurangi pertumbuhan tumor, embolisasi tumor rahim, ablasi endometrium, miomektomi dan histerektomi. Untuk menetapkan pengobatan yang tepat tergantung dari gejala yang dirasakan, kondisi tumornya serta rencana penderita mengenai kehamilan di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#2019GantiPresiden Genjot Elektabilitas Prabowo-Sandi

Perbaikan Saham Grup Lippo Perlu Dilakukan

Pendapatan Nasional Indonesia Alami Kenaikan